#tribuntimurcom #tribunviral
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
Isu Ukraina Gabung Anggota NATO Jadi Perdebatan, Ada Apa?
TRIBUN-TIMUR.COM – Mike Lee Senator Amerika Serikat dalam unggahan di Media Sosial X menyarankan bahwa AS harus meninggalkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika Ukraina diterima sebagai anggota ke-33 di blok militer tersebut.
“NATO dapat memiliki Ukraina. Atau Amerika Serikat. Namun tidak keduanya,” tulis unggahan tersebut pada Kamis (4/4/2024).
Sebelumnya pada Kamis, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Ukraina akan menjadi anggota NATO.
Blinken kemudian mengatakan bahwa KTT NATO di Washington pada Juli mendatang akan mengungkap peran yang harus dimainkan blok militer tersebut dalam mendukung Ukraina dalam jangka panjang.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin berpandangan bahwa perluasan keanggotaan NATO untuk memasukkan Ukraina akan menciptakan ancaman keamanan nasional langsung terhadap Rusia.Tetangga RI, Selandia Baru mendekati Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO). Negara itu mengatakan siap menandatangani perjanjian kerja sama baru dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Winston Peters setelah kunjungan dua hari ke markas NATO di Brussels. Dikatakan bahwa program kemitraan dengan aliansi tersebut akan disepakati dalam beberapa bulan mendatang.
“Pemerintah koalisi telah memperjelas penekanan erat pada kerja sama dengan mitra tradisional Selandia Baru … NATO adalah bagian besar dari hal tersebut,” kata Peters, dikutip dari AFP, Jumat (5/5/2024).
Sebenarnya Selandia Baru telah menjalin kemitraan dengan NATO sejak tahun 2012. Namun kesepakatan baru ini diharapkan dapat mendorong keselarasan strategis yang lebih erat.
Peters sendiri diperkirakan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken minggu depan.
Kementerian Pertahanan Selandia Baru tahun lalu mengakui pasukannya “tidak dalam kondisi fit untuk menanggapi tantangan di masa depan”. Keinginan Selandia Baru untuk memperbarui kekuatan militernya diyakini didorong yang berjumlah sekitar 15.000 personel dan meningkatkan persenjataannya yang sudah tua kemungkinan besar akan menjadi prioritas utama.
Diketahui, Wellington juga berencana untuk bergabung dalam aliansi gabungan Australia, AS, dan Inggris di Asia Pasifik AUKUS. Ini menyangkut kerja sama mengenai penggunaan kecerdasan buatan, senjata hipersonik, dan teknologi baru lainnya dalam militer.
Sejak Perang Dunia II, sebenarnya Selandia Baru telah menjadi bagian dari aliansi berbagi intelijen FiveEyes”. Negeri itu membawa kemitraan dengan Australia, Kanada, Inggris, dan AS.
Langkah Selandia Baru ini diyakini bisa berbahaya. Pasalnya Negeri Kiwi tergantung secara perdagangan dengan China, yang menjadi mitra komersial terbesar Selandia Baru.
Pengamat khawatir bahwa penandatanganan perjanjian baru dengan NATO dapat dilihat sebagai “bendera merah” oleh Beijing. Saat ini pun, sudah ada tanda-tanda bahwa ketegangan dengan Tiongkok sedang meningkat
“Selandia Baru sedang memainkan permainan yang berbahaya,” kata analis geopolitik di Universitas Victoria Wellington, Geoffrey Miller.
“Pada titik tertentu, Tiongkok mungkin akan mengambil tindakan balasan,” katanya. (*)
VP: A. Syahrul Khair
VO: Memet Gunawan
(TRIBUN-TIMUR.COM)
Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.
Nonton konten viral lainnya di Youtube Channel:
Tribun Timur: http://bit.ly/tribuntimurmks
Update info terkini via: http://tribun-timur.com
Instagram Tribun Timur: http://bit.ly/IGTribunTimur
Twitter Tribun Timur: http://bit.ly/twitterTribunTimur
Facebook Tribun Timur: http://bit.ly/FBTribunTimurMks
YouTube Business Inquiries: +6281144407111
コメントを書く